by

Kapolda Berharap Pemilu 2024 di Gorontalo aman tanpa konflik

-Daerah, Politik-784 Views

Gorontalo – Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Helmy Santika, SIK, berharap pelaksanaan Pemilu 2024 di Provinsi Gorontalo, berlangsung aman, damai tanpa ada konflik.

Hal tersebut disampaikan Kapolda Gorontalo saat menggelar silaturahmi bersama pimpinan Partai Politik serta Pimpinan dan Anggota KPU dan Bawaslu Provinsi Gorontalo, di ruang Presisi Polda Gorontalo, Rabu (31/8).

“Kami ingin membangun komitmen bersama antara Peserta dan Penyelenggara Pemilu dalam mensukseskan Pemilu 2024 mendatang,” kata Kapolda Gorontalo, Rabu.

Komitmen dimaksud adalah menjaga kondusifitas daerah, pelaksanaan Pemilu berlangsung aman, damai tanpa ada konflik ditengah masyarakat.

Ia juga berharap pelaksanakaan Pemilu di Gorontalo tanpa Politik Identitas yang menjadi masyarakat Gorontalo terkotak-kotak yang menyebabkan perpecahan.

“Harapnya pelaksanaan pesta Demokrasi di Gorontalo merujuk pada terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa sehingga tercipta situasi politik yang kondusif khususnya wilayah Provinsi Gorontalo,” ungkap Kapolda.

Selama tahapan pelaksanaan Pemilu 2024, diperlukan strategi yang humanis dalam meraih simpati masyarakat, sehingga terhindar dari terjadinya konflik sosial dimasyarakat.

Lewat pertemuan ini, mari kita bersepakat dan berkomitmen lewat Pemilu 2024 menjadikan Gorontalo yang maju dan memiliki daya saing dalam menghadapi permasalahan global, Nasional dan khususnya masyarakat Gorontalo.

“Kepentingan masyarakat secara umum jauh lebih penting, sehingga parpol di Provinsi Gorontalo harus memberi kontribusi dalam kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Gorontalo pada saat Pemilu 2024 nanti melalui aleg yang terpilih,” tutup Kapolda.

Sementara itu Ketua KPU Provinsi Gorontalo Fadliyanto Koem dalam kesempatan itu memberikan apresiasi kepada Kapolda Gorontalo atas inisiasi pertemuan antara penyelenggara Pemilu dengan para pimpinan partai politik.

“Kami di KPU memang sudah punya niat yang sama ingin melakukan pertemua yang sama, namun karena memang agak sulit bagi KPU mengadakan pertemuan non teknis dari tahapan Pemilu,” kata Fadlyanto Koem.