by

Kapolda Gorontalo Lantik Kapolres Bone Bolango

Gorontalo – Kapolda Gorontalo Irjen Pol Helmy Santika, SIK meminta agar Kapolres Bone Bolango AKBP Muhammad Alli selaku kapolres baru untuk tidak terlibat tambang Batu Hitam.

“Saya sampaikan kepada Kapolres Bone Bolango yang baru bahwa permasalahan yang menonjol didaerah ini sekarang adalah persoalan tambang batu hitam. Jadi saya tegaskan Kapolres dan para anggota harus tegak lurus terhadap aturan dan jangan ada keberpihakan karena belum ada regulasinya,” tegas Irjen Pol Helmy Santika, SIK.

Pernyataan tegas tersebut disampaikan Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Helmy Santika,SH,SIK,M.Si usai resmi melantik AKBP. Muhammad Alli sebagai Kapolres Bone Bolango di Halaman Mapolres, Rabu (4/1/2023).

Kepada seluruh personil Polres Bone bolango, Helmy juga menyampaikan agar tidak mencederai nama baik Insitusi Polri hanya dengan kepentingan segolongan orang untuk mendapatkan keuntungan.

“Kami tegaskan sekali lagi kepada seluruh anggota Polda Gorontalo khususnya Pores Bonbol, jangan ada yang terlibat dalam persoalan batu hitam”.

Bukan tanpa alasan, pernyataan keras dari Helmy tersebut, seiring dengan meruaknya kasus batu hitam yang menjadi perbincangan hangat diseluruh kalangan hingga mampu menembus skala internasional belum lama ini.

Menurut Jenderal Bintang Dua itu usai pelantikan ini, pasti akan ada orang-orang yang akan mendatangi Kapolres yang baru ini khususnya mereka yang bermain dengan batu hitam.

“Sekali lagi jangan terlibat, jadilah pendengar yang baik saja dan tetap berpegang teguh pada aturan yang berlaku”.

Irjen Pol Helmy Santika juga berpesan kepada AKBP Muhammad Alli agar melakukan konsolìdasi bersama anggota dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah agar kedepan bisa lebih baik lagi.

“Saya ucapkan selamat kepada AKBP Muhammad Alli yang telah menduduki jabatan sebagai Kapolres Bone Bolango. Lakukan terobosan yang kreatif, inovatif dan beri ketauladanan yang baik kepada anggota sehingga bisa terbangun harmonisasi yang baik antara pimpinan dan bawahan,” pungkas Irjen Helmy.