REDAKSIGORONTALO.ID – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Potret Demokrasi Pasca Pemilu 2024 dan Kesiapan menuji Pilkada serentak 2024.
FGD yang dilaksanakan oleh PMII Gorontalo itu Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo Idris ususli, Komisioner KPU Provinsi Gorontalo Risan Pakaya, Dr.Dikson L Yasin dari Akademisi Dosen pada fakultas syari’ah/Hukum PT IAIN Sultan Amai Gorontalo, Kh.Abdulah Aning Nawawi, LC.,MA, Pengurus LBM PBNU, dan ratusan Mahasiswa dari PMII.
Adapun menjadi tujuan dari kegiatan itu yaitu memberikan sumbangsi pengetahuan dan juga wawasan kepada masyarakat luas khususnya masyarakat Gorontalo tentang berdemokrasi dan berpolitik yang baik dan benar.
Tidak hanya itu PMII Gorontalo berkeinginan terwujudnya keterbukaan informasi mengenai bagaimana masyarakat dapat mengakses, memahami, dan berpartisipasi dalam proses politik.
FGD juga bertujuan untuk memaksimalkan bahwa setiap Masyarakat Gorontalo, melalui diskusi secara tatap muka agar dapat merasakan dampak positif dari demokrasi agar berjalan baik dan lancar.
Pada kesempatan ini Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo Idris Usuli menyampaikan bahwa saat ini, Bawaslu Provinsi sedang menangani penanganan pelanggaran administrasi dan pidana dan telah beberapa kali melakukan sidang.
“Meskipun demikian, masih banyak teman-teman mahasiswa yang belum tertarik untuk melakukan kajian terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh Bawaslu selama tahapan Pemilu,” ujar Idris Usuli, Minggu (31/3).
Idris menambahkan bahwa seharusnya masyarakat maupun mahasiswa dapat ikut andil melaporkan kepada Bawaslu pada saat tahapan yang krusial, misalnya seperti saat pelaksanaan tahapan kampanye, masa tenang dan pungut hitung.
“Saya berharap dari tahap demi tahap yang sudah disusun oleh KPU, masyarakat dapat turut ikut andil dalam melakukan pengawasan bersama-sama Bawaslu”, tutup Idris.