Gorontalo – Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdhatul Ulama (PW ISNU) Gorontalo, bersama Polda Gorontalo, menggelar Focus Group Discussion (FGD). Rabu, (27/10) di GranQ Hotel.
Kegiatan tersebut guna untuk melakukan penguatan wawasan keagamaan dan kebangsaan di Bumi Serambi Madinah Gorontalo.
Kapolda Gorontalo, Irjen Pol Helmy Santika, SIK, saat menghadiri kegiatan tersebut sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh pengurus PW ISNU Gorontalo.
Kapolda mengatakan, Gorontalo yang merdeka pada tahun 1942, lebih dulu dari Indonesia yang merdeka 1945 tentunya memiliki Falsafah sendiri.
” Adat yang bersendikan sarah, dan sarah yang bersendikan kitabullah. tentunya, makna ini sudah ada dari zaman sebelum Indonesia merdeka, ” kata Helmi.
” Saya, berharap adat ini tentunya bisa di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, saling menghargai satu sama lain,” Harap Helmy
Lebih lanjut Irjen Pol Helmy, menambahkan bahwa Gorontalo ini memiliki kemajemukan, plularisme, keberagamaan.
” Jangan Sampai ada Oknum-Oknum dalam kerukunan yang ingin memecahbelah Indonesia, termasuk di Gorontalo,” terang Helmy.
Semoga, Gorontalo mampu menjadi contoh menaksir rol model di Indonesia. kemudian, ada keberagamaan bisa berjalan harmoni.
” Semoga, kita tetap bisa menjaga ideologi bangsa kita, yaitu harga mati pancasila,” harapnya.